SLEMAN, Jogjaaja.com – Mapala UPN “Veteran” Yogyakarta Divisi panjat tebing (rock climbing) memasang instalasi kamera lubang jarum di atas puncak kerucut Museum Monjali. Kamera ini akan dipasang selama 1 bulan untuk merekam garis lintasan matahari.
Perwakilan Mapala UPN “Veteran” Yogyakarta Zaeni mengatakan, pemasangan instalasi kamera lubang jarum di atas puncak kerucut Museum Monjali itu bertujuan untuk merayakan peringatan Hari Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 2023.
“Rekam Matahari adalah program kolaborasi, dikerjakan secara kolektif oleh tim lintas bidang dan diperuntukkan untuk siapapun dengan latar belakang yang beragam,” katanya.
Memotret lintasan ekuator matahari itu juga secara serentak di 500 titik di seluruh Indonesia menggunakan kamera lubang jarum (pinhole) dengan metode solargraphy. Kegiatan ini sekaligus memperingati tahun astronomi Indonesia 2023, menyambut fenomena gerhana matahari total 20 April 2023 dan merayakan international pinhole day 30 April 2023.
“Semua karya dan data yang masuk akan diarsipkan untuk keperluan edukasi tentang fotografi, astronomi, budaya matahari, antropologi dan energi hijau,” katanya.
Dijelaskan, Museum Yogya Kembali (Monjali) didirikan sebagai penanda atau tetenger perjuangan TNI bersama rakyat dalam mempertahankan kedaulatan negara Republik Indonesia.
Sengaja dibangun pada lintasan Garis Imajiner Yogyakarta, atau yang sering disebut juga sebagai Sumbu Filosofis Yogyakarta adalah sebuah garis tegak imajiner di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Bangunan berbentuk kerucut dengan ketinggian 31,8 meter ini membutuhkan alat dan kemampuan aktifitas tali tinggi (high rope), untuk mencapai puncak. Kami pilih Monjali karena memang dilewati oleh Sumbu Filosofi dan peringatan SO 1 Maret sangat erat kaitannya dengan Yogyakarta,” ucap dia. (Anz)
Sumber :
Tulisan : https://jogjaaja.com/read/mapala-upn-rekam-matahari-di-titik-lintasan-garis-imajiner-sumbu-filosofis-yogyakarta
Gambar : M. Zaeni & Mapala UPN